Masalah-masalah
Pendidikan
Guna
memenuhi tugas Landasan Kependidikan

Disusun
Oleh :
1. S.
Wijayak (15410273)
2. Rina
fitriyaningtyas (15410268)
3. Siti
irofah (15410277)
4. Lilis
fitriasari (15410248)
5. Okta
viyani ningsih (15410256)
6. Zulfa
lailatul fajri (15410279)
![]() |
PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI
SEMARANG
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan
Kependidikan dengan judul “Masalah-masalah Pendidikan”
Di dalam makalah ini, kami membahas
tentang Masalah-masalah Pendidikan,
dengan berbagai kekurangan dan kelemahannya, kami
sadar bahwa apa yang kami tulis dalam makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini akan
membawa manfaat bagi semua pihak.
Semarang, 31 Mei 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... I
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... I
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................. I
D. Manfaat Penulisan Makalah........................................................................... I
BAB II PEMBAHASAN
A. Permasalahan
Pendidikan................................................................................ II
B. Masalah
Pemerataan Pendidikan..................................................................... II
C. Masalah
Mutu Pendidikan................................................................................ II
D. Masalah
Efektivitas dan Efisiensi....................................................................... II
E. Permasalahan
Relevansi................................................................................... II
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... III
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk
menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik
sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun
antar bangsa. Hal ini berarti pendidikan
nasional mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia yang baik, yang
dapat berguna dalam pembangunan dimasa depan.Derap langkah pembangunan sendiri
selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Tetapi, perkembangan zaman selalu memunculkan
tantangan-tantangan baru, yang sebagiannya tidak dapat diramalkan
sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis,
pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru. Masalah-masalah
tersebut kemudian berdampak kepada kualitas
sumber daya manusia dan pendidikan di Indonesia.
Selain itu, terdapat pula Survei Political and Economic Risk
Consultant (PERC), mengenai kualitas pendidikan di Indonesia yang berada pada
urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.
Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki
daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-30 dari 57 negara yang
disurvei di dunia pada tahun 1996, ke-15(1997), ke-31(1998), ke-37(1999). Dan
masih menurut survei dari lembaga yang sama yang mengatakan bahwa Indonesia
hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.
Makalah ini tentang pokok-pokok
permasalahan pendidikan yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1.Apakah
permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini ?
2.Apakah
penyebab permasalahan pendidikan?
3.Bagaimana
solusi yang dapat dilakukan demi mengatasi permasalahan pendidikan saat ini ?
C. Tujuan
Menjelaskan permasalahan
pendidikan yang terjadi saat ini
Menjelaskan penyebab permasalahan pendidikan
Menjelaskan solusi untuk
mengatasi permasalahan pendidikan
D. Manfaat
Agar mengetahui permasalahan-permasalahan pendidikan demi
meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Permasalahan Pendidikan
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan),dengan
kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu, Pendidikan adalah persoalan asasi bagi manusia.
Manusia sebagai makhluk yang dapat didik dan harus di didik
supaya tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang
dialaminya. Semenjak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang
bersifat universal.
Dalam perjalanannya menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan pendidikan
nasional adalah “mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab dan kemasyarakatan
dan kebangsaan.”
Masalah-masalah pendidikan (umum) yang perlu dipecahkan adalah :
a. Kurang meratanya
pelayanan pendidikan
b. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan
tujuan pembelajaran
c. Belum efisien dan
ekonomisnya pendidikan
d. Belum efektif dan
efisiennya sistem penyajian
e. Kurang lancar dan
sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Kurang dihargainya
unsur kebudayaan nasional
g. Belum kokohnya
kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
i. Belum tersebarnya paket
pendidikan yang dapat mengikat, mudah dicerna, dan mudah diperoleh
j. Belum meluasnya kesempatna
kerja (pembuatan dan pemanfaatan teknologi, komunikasi, software dan hardware)
Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang
lain, masalahnya bersifat kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan
masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan
masalah-masalah social lain dalam masyarakatnya.Secara
sederhana masalah pendidikan dapat
dikelompokan kedalam beberapa jenis :
1. Masalah pemerataan.
2. Masalah Mutu /
kualitas.
3. Masalah efektivitas dan efisiensi.
4. Masalah relevansi.
Pemecahan masalah-masalah pendidikan yag komplek itu dengan cara
pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena
itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai persepektif baru dalam dunia
pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara konvensional secara tuntas.
1.1.1 Masalah
Pemerataan Pendidikan
a. Pengertian
Pemerataan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan
berasal dari kata dasar rata, yang berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2)
tersebar kesegala penjuru, dan 3) sama-sama memperoleh jumlah yang sama.
Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan melakukan
pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu
proses, cara dan perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan
pendidikan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan
pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia
untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan atau
biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam
pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan
memperoleh pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama, maupun
letak lokasi geografis.
Dalam propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 1999-2004
mengenai kebijakan pembangunan pendidikan pada poin pertama menyebutkan:
“Mengupayakan perluasan dan pemeraatan memperoleh pendidikan yang bermutu
tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya Manusia Indonesia
berkualitas tinggi dengan peninggakatan anggaran pendidikan secara berarti“.
Dan pada salah satu tujuan pelaksanaan pendidikan Indonesia adalah untuk pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan
bagi setiap warga negara.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan
merupakan tujuan pokok yang akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak dapat
dipenuhi, maka pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan berhasil. Hal
inilah yang menyebabkan masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah
yang paling rumit untuk ditanggulangi.
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang
tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,
bahkan hingga daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya
komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan
pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk
melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan
yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-daerah
terpencil. Jadi hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang
dalam usia sekolah, tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana
yang diharapkan.
Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan
menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang
wajib mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang
dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak
ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini.
b. Tujuan pemerataan
Pendidikan
Adalah menyiapkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam
pembangunan dan pengembangan bangsa, oleh karena itu setelah pelaksanaan
pemerataan pendidikan terpenuhi maka yang marus dilakukan selanjutnya adalah
meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagaimana dijelaskan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional (sisdiknas) bab 3 mengenai penyelenggaraan pendidikan pasal
4 yang berbunyi sebagai berikut :
a) Pendidikan
diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjungjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa.
b) Pendidikan
diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka
multibermakna.
c) Pendidikan
diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung seumur hidup.
d) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, serta mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran
e) Proses pendidikan
dikembangkan dengan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi setiap
masyarakat.
f) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami pendidikan diindoesia
dilaksanakan berdasarka kebutuhan warga masyarakat dalam pemberdayaan terhadap
warga negara dengan menjunjung tunggi nilai-nilai demokratis dan keadilan serta
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.[6]
1.1.2 Masalah Mutu
Pendidikan
a. Pengertian Mutu
Pendidikan
Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Jadi
pendidikan yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan
tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada saat ini.
Sedangkan relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan berguna secara
langsung. Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk
setiap jenjang pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan
mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan, proses, guru,
sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan.
Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas
pendidikan dapat mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh sebab itudalam
mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha dengan sebaik mungkin untuk
meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan menambah
fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari sestem pengajaran tepat
guna, serta sistem eveluasi yang sebaik mungkin dengan tujuan dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.
b. Tujuan Mutu
pendidikan
Adalah untuk memberikan jaminan kualitas pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu mutlak dilakukan atau dilaksanakan
oleh lembaga pendidikan. Mutu pendidikan erat kaitannya dengan lembaga
pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan lembaga pendidikan secara khusus yang
mengembangkan SDM.
1.1.3 Masalah
Efektivitas dan Efisiensi
a. Pengertian
Efektifitas dan Efisiensi
Sesuai dengan pokok permasalahan pendidikan yang ada selain sasaran
pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka ada satu masalah
lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu efisiensi dan
efektifitas pendidikan. Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi
internal pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang
pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya pendidikan
akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak menghamburkan sumberdaya
yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan
biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal.
Pada saat sekarng ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien,
dimana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang
diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas
pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak
menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang
mereka jalani.
Pendidikan yang efektif
adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana /
program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah
dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan
pendidikan tersebut tidak efektif.
Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk mengembangkan
kualitas SDM sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai
upaya. Dari tujuan tersebut, pelaksanaan
pendidikan Indonesia menuntut untuk menghasilkan peserta didik yang memeiliki
kualitas SDM yang mantap. Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan
mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan
lulusan yang tidak diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain
seperti pengangguran.
Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan
peningkatan kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan
tidak mungkin akan meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk
mengahdapi dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat
mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien. Kelebihan dana dalam
pendidikan lebih mengakibatkan tindak kriminal korupsi dikalangan pejabat
pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir dengan baik juga
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan kegiatan
pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat dalam usaha penghematan waktu dan
tenaga.
Pendidikan diusahakan agar dapat memperoleh hasil yang baik dengan
adanya biaya dan waktu yang sedikit. Ini artinya harus dicari sistem mendidik
dan mengajar yang efisien dan efektif, yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
pendidikan.
b. Tujuan Efisiensi
Pendidikan
Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan diindonesia erat kaitannya
dengan profesional dalam management nasional pendidikan yang diterapkan, antara
lain : disiplin keahlian, etos kerja, dan cost effectiveness.
Bedasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa efisiensi pendidikan
merupakan salah satu faktor pendukung dalam membentuk lembaga pendidikan yang
efektif serta sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu proses pendidikan
harus diusahakan agar memperoleh hasil yang maksimal denga waktu yang terbatas.
1.1.4 Permasalahan
Relevansi
a. Pengertian Relevansi
Pendidikan
Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan
perkembangan di masyarakat. Misalnya:Lembaga pendidikan tidak dapat mencetak
lulusan yang siap pakai. tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan)
pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi
sekarang ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat terutama dalam hubungannya dengan persiapan kerja. Hal tersebut
lebih jelas dengan digulirkannya konsep Link and Match yang salah satu
tujuannya adalah untuk mengatasi persoalan relevansi tersebut.
b. Tujuan Relevensi
Upaya peningkatan relevasi dalam sstem pendidikan bertujuan agar hasil
pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dalam artian prosese
pendidikan dapat memberikan dampak pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik
kebutuha kerja , kehidupan dimasyarakat, dan melanjutkan kejenjang yang lebih
tinggi.
1.2 Faktor Pendukung Masalah
Pendidikan
Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah itu. Adapun
faktor-faktor yang dapat menimbulkan permasalahan pokok pendidikan tersebut
adalah sebagai berikut.
1. IPTEK
2. Pertambahan Penduduk
3. Meningkatnya Animo
masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
4. Menurunnya Kualitas
Pendidikan
5. Kurang adanya
relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sudah membangun.
1.2.1 IPTEK
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri
mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi keidupan sosial, ekonomi,
politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan
selama ini belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia pendidikan belaum dapat menghaslkan tenaga-tenaga pembangunan
yang produktif, kreatif dan aktif serta sesuai dengan wawasan dan keinginan
masyarakat luas.
Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki
dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus.
1.2.2 Pertambahan
penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya
perubahan, sekaligus pertambahannya keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pendidikan yang secara komulatif menuntut dari segi sarana pendidikan yang
memadai.
Kenyataan tersebut menyatakan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang mneyebabkan sulitnya
menentukan bagaiman relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat
tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan kesempatan yang
tersedia.
1.2.3 Meningkatnya
animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
Munculnya gerakan inovasi pendidikan yang erat kaitannya dengan
adanya berbagai tantanga dan permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan
dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan IPTEK. Kemajuan IPTEK
yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka
mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal bisatu sis kesempatan untuk itu
sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat
ketat. Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculuan sekolah-sekolah favorit,
plus, bahkan unggulan.
1.2.4 Menurunnya
kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan yang dirasakan dewasa ini semakin menurun,
ditambah belum mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, menuntut adanya
sejumlah perubahan. bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan terus
ketinggalan.
1.2.5 Kurang adanya
Relevansi antara Pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun
Dalam era modern sekarang masyarakat menuntut adanya lembaga
pendidikan yang benar-benar mampu untuk diharapkan, terutama yang siap pakai
dengan dibekali skill yang diperlukan dalam pembangunan.
Umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu
perkembangannya diindonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali
penggantian kurikulum. Hal ini dilaksanakan dalam upaya mengatasi masalah
relevansi. Dengan kurikulm baru inilah peserta didik dbina kepribadiaannya
melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa
kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru
yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.
1.3 Solusi Permasalahan Pendidikan
Solusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelesaian,
pemecahan atau jalan keluar. Jadi solusi permasalahan pendidikan adalah jalan
keluar untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan melalui faktor internal
(masalah atau hambatan tercapainya tujuan utama dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan), dan eksternal (masalah atau hambatan dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan.Masalah- masalah dalam pelaksanaan pendidikan ).
1.3.1 Solusi
permasalahan pemerataan dan peningkatan kualitas
Cara pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui :
a) Meningkatkan
kemampuan pendidik lewat penataran-penataran
b) Memperkaya pengalaman
dan memperlancarkan proses belajar peserta didik
c) Memantapkan nilai,
keterampilan, sikap dan kesadaran lingkingan pada peserta didik
1.3.2 Solusi
permasalahan pelayanan pendidikan
Cara memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas) yaitu melalui :
a) Memberiakan
ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah
b) Penyebaran
pesan-pesan yang merangsag kegiatan belajar da partisipasi untuk ikut membangun
c) Penyebaran
informasi untukmenumbuhkan kesadaran lingkungan.
d) Usaha memberikan
pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi yang berkembang
dan realistis.
1.3.3 Solusi
permasalahan relevansi pendidikan
Cara meningkatkan relevansi (keserasian) pendidikan dengan
pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan :
a) Menanamkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk kehidupan
dimasyarakat kelak.
b) Menentukan kemampuan
untuk memahami dan memecahkan permasalahan yang actual dalam masyarakat.
c) Menunjukan jalan
untuk mengembangkan keterampilan hidup dimasyarakat.
1.3.4 Solusi
permasahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan
Cara meningkatkan efiktifitas dan efisiensi sestem penyajian, dapat
ditempuh melalui :
a) Memberikan kebebasan
sesuai dengan minat, kemampuan,dan kebutuhan kearah perkembangan yang optimal.
b) Memberikan pengalaman
yang bulat agar peserta didik mandiri dan memiliki sikap tanggung jawab.
c) Megintegrasikan
berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan
d) Mengusahakan isi,
metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat saat, menarik dan
mengesankan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Permasalahan
pendidikan :
a) Pemerataan pendidikan
Merupakan persoalan yang
terkait dengan pelaksanaan sistem pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan
yang seluas-luasnya kepada warga Negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga
pendidikan menjadi wahana bagi pembangunnan sumber daya manusia yang menunjang
pembangunan suatu bangsa.
b) Mutu Pendidikan
Merupakan keluaran atau hasil lembaga pendidikan. Mutu pendidikan
dapat dilihat dari dua bentuk pertama, mutu produk pada lembaga pendidikan
meliputi hal-hal sepeti bahan ajar , jumlah lulusan, presentasi lulusan ujian,
alumni yang mengikuti study lanjutan, alumni yang mendapatkan pekerjaan atau
promosi. Kedua, mutu prosess terkait dengan hal-hal seperti proses
pembelajaran, bimbingan peserta didik, konsoling, kordinasi pengembangan bahan
ajar dan ujian, jaringan kerja dengan kantor regional diberbagai daerah, sistem
registrasi, pengelolaan system informasi peserta didik, produksi bahan ajar
multimedia, produksi bahan ujian, penjadwalan tutorial, layanan bantuan
belajar, distribusi bahan ajar , dan penyiaran melalui media masa.
c) Permasalahan
Relevansi
Merupakan kesesuain program pendidikan yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan dengan kebutuha masyarakat sebagai pengguna atau stickholders
pendidikan, artinya apa yang dihasilkan lembaga pendidikan dapat dinikmati
hasilnya oleh masyarakat atau tepat guna.
d) Permasalahan
Efisiensi
Merupakan apabila hasil yang dicapai maksimal dengan biaya yang
wajar karena biaya merupakan ukuran efisien dalam proses pendidikan teruta
apabila dalam proses pendiikan dapat menghasilkan output pendidikan dengan
biaya yang efisien.
2. Faktor pendukung
permasalahan pendidikan :
a. IPTEK
b. Pertambahan Penduduk
c. Meningkatnya Animo
masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
d. Menurunnya Kualitas
Pendidikan
e. Kurang adanya
relevansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sudah membangun.
3. Solusi permasalahan
pendidikan terbagi menjadi :
a. solusi pemerataan
dan peningkatan kualitas
b. solusi pelayanan
pendidikan
c. solusi relevansi
pendidikan
d. solusi efiktifitas
dan efisiensi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah.2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo
Ekosusilo, Madyo Kasihadi RB. 1988. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang:
Effhar Publishing.
Kadir, Abdul. 2012.Dasar-Dasar
Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
http://isaninside.wordpress.com/ diakses pada tanggal 27 November,
jam.21:00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar