PUJANGGA
BARU TAHUN 1993
Dosen
Pengampu :
Dr.
Harjito,M.Hum

Disusun
Oleh : Kelompok 7
1. Ari
Yulianto (15410257)
2. Okta
Viyani Ningsih (15410258)
3. Arum
Honey Ayu Anggrainy (15410259 )
4. Riky
Gilang Pangestu (15410260)
PRODI BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI
SEMARANG
2016
Sejarah Sastra Indonesia Zaman Punjangga Baru tahun 1993
Pujangga Baru pada mulanya hanyalah nama
sebuah majalah bahasa dan sastra yang mulai diterbitkan pada bulan juli 1993
sampai dengan adanya pelarangan oleh pemerintah jepang setelah tentara jepang
berkuasa di Indonesia. Nama majalah inilah yang kemudian dipakai untuk menamai
segolongan punjangga muda pengambil inisiatif penerbitan majalah itu , serta
punjangga-punjangga yang terus-menerus memelihara tumbuhnya dengan
sumbangan-sumbangan karangan mereka baik puisi maupun prosa.
Majalah Punjangga Baru dapat dianggap sebagai
“trompet” mereka,tempat mereka mengeluarkan segala perasaan dan pendapat.
Adapun
pengasuhnya antara lain Sultan takdir Alisjahbana , Armijn pane ,Amir Hamzah
dan Sanusi Pane. Merekalah penanda tangan manifes Punjangga Baru yang mengajak
para punjangga muda untuk bersatu memajukan bahasa, sastra, kebudayaan
Indonesia. Jadi Punjangga Baru bukanlah suatu konsepsi ataupun aliran.Namun
demikian,orang-orang atau para pengarang yang hasil karyanya pernah dimuat
dalam majalah itu,dinilai memiliki bobot dan cita-cita kesenian yang baru dan
mengarah kedepan.Barangkali hanya untuk memudahkan ingatan adanya angkatan baru
itulah maka dipakai istilah Angkatan Pujangga Baru,yang tak lain adalah
orang-orang yang tulisan-tulisannya pernah di muat didalam majalah
tersebut.Adapun majalah itu diterbitkan oleh pustaka Rakyat, Suatu badan yang
memang mempunyai perhatian terhadap masalah-masalah kesenian .Dengan lahirnya
Pujangga Baru,dimulailah kesusateraan Indonesia yang sebenernya.Muncullah nama
beberapa sastrawan yang bukan bangsa Melayu,seperti :JE.Tatekang, M.R.
Dayoh,A.M. Dg.Myala,Aoh Kartahadimadja,Intojo.Tetapi seperti telah disinggung
diatas pada zaman pendudukan jepang majalah Pujangga Baru ini di larang oleh
pemerintah Jepang dengan alasan karena kebarat-baratan.
Semangat yang mendorong lahirnya punjangga
Baru ialah perasaan ingin bebas merdeka,tidak terkukung dalam melahirkan
perasaan ,kehendak dan pendapat menurut gerak sukma dan jiwa masing-masing
Punjangga Baru banyak dipengaruhi oleh
pujangga Angkatan 80 (De Tachtigers) negeri Belanda, misalnya :
1. Willem
Kloos
2. Jacques
Perk
3. Louis
Couperus
Namun setelah Indonesia merdeka,
majalah ini diterbitkan lagi (hidup 1948 s/d 1953), dengan pemimpin Redaksi
Sutan Takdir Alisjahbana dan beberapa tokoh-tokoh angkatan 45 seperti Asrul
Sani, Rivai Apin dan S. Rukiah.Mengingat masa hidup Pujangga Baru (I) itu
antara tahun 1933 sampai dengan zaman Jepang , maka diperkirakan para
penyumbang karangan itu paling tidak kelahiran tahun 1915-an dan sebelumnya.
Dengan demikian, boleh dikatan generasi Pujangga Baru adalah generasi lama.
Sedangkan angkatan 45 yang kemudian menyusulnya, merupakan angkatan bar yang
jauh lebih bebas dalam mengekspresikan gagasan-gagasan dan kata hatinya.
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi
atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis
sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut
rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra
intelektual, nasionalistik dan elitis.Pada masa itu, terbit pula majalah
Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan
Takdir Alisjahbana , beserta Amir Hamzah
dan Armijn Pane . Karya sastra di Indonesia setelah zaman Balai Pustaka
(tahun 1930 – 1942), dipelopori olehSutan Takdir Alisyahbana dkk. Masa ini ada dua kelompok sastrawan
Pujangga baru yaitu :
Kelompok “Seni untuk Seni” yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku
Amir Hamzah
2.Kelompok “Seni untuk Pembangunan
Masyarakat” yang dimotori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane dan Rustam
Effendi.
Pujangga Baru muncul sebagai reaksi
atas banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka terhadap karya tulis
sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang menyangkut
rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra
intelektual, nasionalistik dan elitis menjadi “bapak” sastra modern Indonesia.
Pada masa itu, terbit pula majalah “Poedjangga Baroe” yang dipimpin oleh Sutan
Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah dan Armijn Pane. Karya sastra di Indonesia
setelah zaman Balai Pustaka (tahun 1930 – 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir
Alisyahbana dkk. Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu 1.
Kelompok “Seni untuk Seni” yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku Amir
Hamzah dan; 2. Kelompok “Seni untuk Pembangunan Masyarakat” yang dimotori oleh
Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi.
Karya sastra· Layar Terkembang oleh
Sutan Takdir Alisjahbana · Tebaran Mega · Belenggu oleh Armijn Pane · Jiwa
Berjiwa · Gamelan Jiwa · Jinak-jinak Merpati · Kisah Antara Manusia · Nyanyian
Sunyi oleh Tengku Amir Hamzah · Buah Rindu · Pancaran Cinta oleh Sanusi Pane ·
Puspa Mega · Madah Kelana · Sandhyakala ning Majapahit · Kertajaya · Tanah Air
oleh Muhammad Yamin · Indonesia Tumpah Darahku · Ken Angrok dan Ken Dedes ·
Kalau Dewi Tara Telah Berkata · Percikan Permenungan oleh Rustam Effendi · Bebasari
· Kalau Tak Untung oleh Sariamin · Pengaruh Keadaan · Rindu Dendam oleh
J.E.Tatengkeng.
B. Tujuan didirikannya Pujangga Baru
1. Menumbuhkan kesusastraan baru yang sesuai
dengan semangat zamannya dan mempersatukan para sastrawan dalam satu wadah
karena sebelumnya boleh dikatakan cerai berai dengan menulis di berbagai
majalah.
2. Untuk membangun kebudayaan Indonesia baru
karena maraknya kesadaran nasionalisme.
Ciri-ciri Pujangga Baru
1. bahasa yang dipakai adalah bahasa
Indonesia modern,
2. Temanya tidak hanya tentang adat atau
kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang kompleks, seperti emansipasi wanita,
kehidupan kaum intelek, dan sebagainya,
3. Bentuk puisinya adalah puisi bebas,
mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk baru yang disebut
soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari 14 baris,
4. Pengaruh barat terasa sekali, terutama
dari Angkatan ’80 Belanda,
5. Aliran yang dianut adalah romantik
idealisme, dan
6. Setting yang menonjol adalah masyarakat
penjajahan.
7. Roman pada angkatan 33 ini banyak
menggunakan bahasa individual, pengarang membiarkan pembaca mengambil simpulan
sendiri, pelaku-pelaku hidup/ bergerak, pembaca seolah-olah diseret ke dalam
suasana pikiran pelaku- pelakunya, mengutamakan jalan pikiran dan kehidupan
pelaku-pelakunya. Dengan kata lain, hampir semua buku roman angkatan ini
mengutamakan psikologi.
8. Isi roman angkatan ini tentang segala
persoalan yang menjadi cita-cita sesuai dengan semangat kebangunan bangsa
Indonesia pada waktu itu, seperti politik, ekonomi, sosial, filsafat, agama,
kebudayaan.Di sisi lain, corak lukisannya bersifat romantis idealistis.
Ciri-ciri karya sastra angkatan pujangga baru yaitu:
1) Jenis sastra puisi sangat dominan,dan
cerita pendek semakin banyak ditulis begitu juga dengan drama;
2) Struktur Estetika Puisi:
a. Puisinya puisi baru bukan pantun
dan syair ada sonata dari Barat dan balada;
b. Pilihan kata-katanya indah;
c. Bahasa kiasan utama dan bentuknya
simetris;
d. Gaya ekspresi aliran romantik;
e. Gaya sajaknya polos,hubungan
antar kalimat jelas,hampir tidak ada ambigu;
f. Persajakan (rima) merupakan salah
satu sarana kepuitisan utama.
3) Prosa:
a. Alurnya lurus;
b. Teknik perwatakan tidak
langsung,deskriptif fisik sedikit;
c. Tidak banyak digresi,gayanya
romantik;
d. Sudut pandang orang ketiga;
e. Gaya bahasanya tidak dengan
perumpamaan klise;
f. Masalahnya bersangkutan dengan
kehidupan masyarakat kota,emansipasi wanita,dan lain-lain;
g. Ide nasionalisme dan cita-cita
kebangsaan sangat mewarnai;
h. Bersifat didaksis
Angkatan Punjangga Baru dinamai
juga angkatan 30-an berdasarkan tahun 1993 tahun berdirinya Punjangga Baru
dengan terbitnya majalah Punjangga Baru Tahun 1 nomor 1.
.
Daftar
Pustaka :
A.S.IBRAHIM.1987.Kasusastraan Indonesia.Surabaya:Usaha
Nasional.
http://googleweblight.om/?lite_url=http://aphincute.blogspot.com/2012/11/sejarah-sastra-indonesis-zaman-pujangga.html?m%3D1&ei=148o32SW&Ic=id-ID&s=1&S=643&HOST=WWW.google.co.id&ts=1461401216&sig=APY536W-Ch4jz2wyffsFLOzdqBlsSIF2W
infiniti pro rainbow titanium flat iron
BalasHapusInfiniti Pro Rainbow westcott scissors titanium Titanium Flat iron · In-stock. $34.95 · Out of stock. $34.95. Out of stock. titanium bike frame $36.95. how strong is titanium Out of stock. $28.95. titanium nose jewelry Out of stock. $11.95. Out of stock. $18.95. Out of stock. hypoallergenic titanium earrings $25.95